Rabu, 23 Oktober 2013

Anwari

Resistor

Elektronika : Resistor

Resistor disebut juga dengan hambatan, fungsinya untuk menghambat arus listrik yang melewatinya, satuannya adalah Ohm

Resistor ada 2 macam diantaranya :

1. Resistor Tetap, resistor yang nilai hambatannya relatif tetap, biasanya terbuat dari karbon, kawat. Nilai hambatannya ditentukan oleh tebal dan panjang lintasan karbon. Panjang lintasan karbon tergantung dari besarnya alur yang berbentuk melingkar.

               
                Simbol Resistor
                       Resistor

2. Resistor Variable, resistor yang besar hambatannya dapat diubah ubah, resistor variabel ini diantaranya :
   a. Resistor VDR (Voltage Dependent Resistor)
resistor tidak tetap yang nilai resistansinya akan berubah tergantung dari tegangan yang diterimanya, sifat dari resistor ini semakin besar tegangan yang diterima maka nilai tahanannya semakin kecil sehingga arus yang melaluinya semakin besar. Resistor VDR ini sangat cocok digunakan sebagai stabilizer untuk komponen transistor.

   b. Resistor LDR (Light Dependent Resistor)
disebut juga fotoresistor, dimana nilai resistansinya akan menurun jika ada penambahan intensitas cahaya yang mengenainya

   c. Resistor KSN (Koefisien Suhu Negatif)/NTC
Resistor yang besarnya hambatan akan mengecil jika suhunya bertambah besar, resistor ini termasuk Thermistor NTC, dimana nilai tahanan tinggi pada saat suhu turun(dingin), tetapi saat suhu NTC semakin naik maka nilai tahanannya akan semakin mengecil.

   d. PTC (Positif Temperature Control)
Resistor yang nilai tahanannya dipengaruhi oleh suhu, nilai hambatan PTC saat turun/dingin adalah rendah, tetapi saat suhu naik/panas maka nilai hambatan juga ikut naik.

   e. Trimpot
Potensiometer yang cara mengubah tahanannya dengan memutar dengan obeng trim.

   f. Potensiometer
Resistor tiga terminal yang nilai tahanannya dapat diubah dengan cara diputar atau digeser tuasnya sesuai jenis potensiometernya.
 

1 Komentar:

Posting Komentar